Senin, 21 Juni 2010

CERAMAH YANG MEMBUAT MASUK SURGA DAN YANG MEMBUAT MASUK NERAKA

َلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنَ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً رَّسُوْلُ اللَّهِ الصَّادِقُ الْوَعْدِ اْلاَمِيْنَ..فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَي فِي الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِا للَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحّمَنِ الرَّحِيْمِ : وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِيْنَ ءَامَنُوْا أَشّدَّ حُبًّا لِلَّهِ
وَقَال النَّبِيُّ صلعم : ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اَلْإِيْمَانِ : أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَ رَسُوْلَهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ . وَأَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُوْدَ فِى الكُفْرِ بَعْدَ إِذْ اْ نْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِيْ النَّارِ

Puja yang menjadi penghias rasa marilah kita limpahkan kepada dzat yang maha kuasa yang telah memnerikan ni’mat kepada kita, ni’mat yang diberikan Allah kepada kita banyak sekali meskipun kita mau menghitungnya maka ni’mat Allah tidak akan terhitung maka mudah-mudah kita berkumpul dalam tempat ini dijadikan syukur kepada Allah swt Amii.
Shalawat dan salam semoga selamanya terlimpah curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kepada kita kepada jalan yang lurys, dari kekupura menuju kepada keimana dari kesalahan menuju kepada kebenar
Dan tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan semua umatnya yang mengikuti ajarannya, termasuk kita sampai hari kiamat. Amin yaallah yarobal a'lamin.

Yang saya hormati para alim ulama, para tokoh pemerintah
Yang saya hormati para tamu undangan
Dan tak lupa ibu bapak semuanya rohimakumullah

Alhamdulullah wasyukrilah berkat nikmatnya kita semua bisa berkumpul, bertatap muka untuk mencari ilmu mudah-mudahan dengan berkumpulnya ditempat ini kita diridoi dan diampuni segala dosa kita. Amiin.
Insyallah pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan keterangan yang di sampaikan.

اَوْحَي اللَّهُ تَعَالَي اِلَي بَعْضِ الْأَنْبَيَاءِ مَنْ لَقِيَنِيْ وَهُوَ يُحِبُّنِيْ اَدْخَلْتُهُ جَنَّتِيْ
Artinya :”Allah swt telah memberikan wahyu kepada sebagian para Nabi sebagai berikut :”Barang siapa menemui Aku (dengan maut), sedang dia mencintai-Ku, maka Aku masukan dia ke dalam surge-Ku.

Maksudnya bahwa orang yang meninggal dunia dibarengi dengan rasa cinta kepada Allah maka dia akan dimasukan surge Allah, dan hanyalah orang yang beriman yang mencintai Allah SWT.
Firman Allah s.w.t :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِيْنَ ءَامَنُوْا أَشّدَّ حُبًّا لِلَّهِ
Artinya:“Dan diantara manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan tandingan selain Allah, mereka mencintaiNya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah, 165).

Katakanlah jika babak-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuwatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan daripada berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya” (QS. At taubah, 24).
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda : yang artinya :"Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya". Juga diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Anas r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda :
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اَلْإِيْمَانِ : أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَ رَسُوْلَهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ . وَأَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُوْدَ فِى الكُفْرِ بَعْدَ إِذْ اْ نْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِيْ النَّارِ

Yang artinya :"Ada tiga perkara, barang siapa terdapat di dalam dirinya ketiga perkara itu, maka ia pasti mendapatkan manisnya iman, iaitu: Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari pada yang lain, mencintai seseorang tiada lain hanya kerana Allah, benci (tidak mahu kembali) kepada kekafiran setelah ia diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci kalau dicampakkan kedalam api".
Dan disebutkan dalam riwayat lain: "Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, sebelum …"dst.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., bahawa ia berkata :
مَنْ أَحَبَّ لِلهِ، وَأَبْغَضَ لِلهِ ، وَأَعْطَى لِلهِ ، وَمَنَعَ لِلهِ , فَقَدِاسْتَكْمَلَ الإِيْمَانَ
Artinya: "Barang siapa yang mencintai seseorang kerana Allah, membenci kerana Allah, membela Kerana Allah, memusuhi kerana Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Allah itu diperolehnya dengan hal-hal tersebut
Seorang hamba tidak akan dapat menemukan lazatnya iman, meskipun banyak melakukan sholat dan puasa, sehingga ia bersikap demikian yang diceritakan tadi. pada umumnya persahabatan yang dijalin di antara manusia dibangun atas dasar kepentingan dunia, dan itu tidak berguna sedikitpun baginya".
Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah s.w.t :
إِذْ تَبَرَّا مِنْهُم......................................الآيه
Yang artinya :“ … dan putuslah hubungan di antara mereka” (QS. Al baqarah, 166). Ia mengatakan: Yaitu kasih sayang. Kandungan tersebut juga ada dalam:
1. Penjelasan tentang ayat dalam surah Al Baqarah ayat 73
2. Penjelasan tentang ayat dalam surah At Taubah ayat 74
3. Wajib mencintai Rasulullah s.a.w. lebih dari kecintaan terhadap diri sendiri, keluarga dan harta benda.
4. Pernyataan "tidak beriman" bukan bererti keluar dari Islam.
5. Iman itu memiliki rasa manis, kadang dapat diperoleh seseorang, dan kadangkala tidak.
6. Disebutkan empat sikap yang merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kecintaan Allah. Dan seseorang tidak akan menemukan kelazatan iman kecuali dengan keempat sikap itu.
7. Pemahaman Ibnu Abbas terhadap realita, bahawa hubungan persahabatan antar sesama manusia pada umumnya dijalin atas dasar kepentingan duniawi.
8. Penjelasan tentang firman Allah: " … dan terputuslah segala hubungan antara mereka sama sekali ayat 75
9. Disebutkan bahawa di antara orang-orang musyrik ada yang mencintai Allah dengan kecintaan yang sangat besar.
10. Ancaman terhadap seseorang yang mencintai kelapan-lapan perkara diatas lebih dari cintanya terhadap agamanya.
11. Mempertuhankan selain Allah dengan mencintainya sebagaimana mencintai Allah adalah syirik akbar.
وَمَنْ لَقِيَنِيْ وَهُو يَخَافَنِيْ اَجْنَبْتُهُ نَارِيْ
2. Dan barang siapa menemui-Ku sementara dia takut oleh-Ku, maka Ku-jauhkan dia dari neraka-Ku.
Maksudnya apabila dia meninggal dunia sementara dia takut oleh Allah SWT maka Allah akan menjauhkan dia dari api neraka.
وَمَنْ لَقِيَنِيْ بِالْمَوْتِ وَهُوَ يَسْتَحْيِ مِنِّي اَنْسَيْتُ الْحَفَظَةَ ذُنُوْبَهُ
3. Dan barang siapa menemui-Ku sementara dia merasa malu kepada-Ku, maka aku lupakan malaikat Hafadhah terhadap dosa-dosanya”.
Dan sebaliknya jika orang meninggal dunia dia benci kepada Allah SWT maka Allah akan memasukan dia ke neraka. Misal ini mengisyaratkan bahwa dunia akan hancur dan akhirat akan menggantikannya, lalu Allah pun memperingatkan tentangnya dan menganjurkan untuk berbuat baik. Di akhirat, hanya ada dua pilihan: tempat yang penuh dengan adzab pedih dan hunian yang sarat ampunan dan keridhaan Allah bagi hamba-Nya.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan dan jelaskan mengenai bahwa kalau orang meninggal dunia lalu dia takut kepada Allah maka dia akan masuk surge, jika dia meninggal dunia sementara dia merasa takut kepada Allah maka dia akan dijauhkan dari api neraka dan apabial orang meninggal lalu dia benci kepada Allah maka Allah akan memasukan dia keneraka. Semoga banyak manfaatnya dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung hati karena ada pepatah mengatan.


“Bila pedang melukai hati masih ada harapan sembuh
tapi bila kata-kata melukai hati
entah kemana obat dicari susah untuk diobati”


وَالسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ






DAFTAR FUSTKA
1. Kitab Nasoihul Ibad
2. Iman jalalen, Tafsir jalalen
3. Al-Qur’an dan terjemaahnya, DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Al-Qur’an Terjemaahnya, PT. Mahkota Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar